Manusia
mempunyai dua organ tubuh yang bisa menjadi tolak ukur antara kebaikan dan
keburukan, yaitu hati dan lidah. Keduanya bisa menjadi buruk dan sangat
berbahaya, akan tetapi bisa juga menjadi baik dan bermanfaat. Tergantung bagaimana
pemiliknya menggunakannya.
Sebenarnya,
betapa erat hubungan antara hati dan lidah. Bagi orang jujur keduanya bersifat
paralel. Maka perkataan baik yang di ucapkan adalah gambaran dari hatinya. Begitu
juga perkataan yang kotor hanya mungkin terlontar dari hati yang kotor pula.
Akan tetapi
lain halnya dengan orang munafik yang pandai besilat lidah dan memutar balikan
kebenaran. Tak jarang perkataan baik yang keluar dari mulutnya, sangat bertolak
belakang dengan apa yang ada dihatinya. Dan orang inilah yang disebutkan dalam
al-Qur’an sebagai kerak neraka.
“Sungguh orang-orang munafik itu
(ditempatkan) pada tingkatan paling
bawah dari neraka. Dan kamu tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi
mereka”. QS. Annisa ; 145.
Jadi, alangkah
sangat baiknya kalau kita membiasakan diri untuk berkata jujur, yang bersumber
dari sanubari kita. Jauhkan diri kita dari sifat munafik, karena sifat tersebut
sangat berbahaya bagi siapapun.
“Sesunggunya orang yang paling
berbahaya bagi umatku adalah orang munafik yang pandai bersilat lidah” ( H.R thabrani)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar